Generasi Z, atau yang lebih umum dikenal sebagai Gen Z, adalah mereka yang lahir pada tahun 1995 ke atas. Generasi Milenial adalah generasi pertama yang tumbuh pada era kemajuan teknologi modern, sementara Gen Z lahir dan besar pada era meledaknya media sosial. Sebagaimana yang telah diramalkan, Gen Z tidak hanya merasa nyaman dalam menggunakan dan menikmati media sosial, mereka juga senang dan gemar melakukan transaksi secara daring di media sosial dan platform e-commerce. Mereka mulai memasuki bagian hidup yang baru ketika mulai berada pada fase menghabiskan uang saku dan gaji pertama.
Gen Z kadang-kadang disebut sebagai “Millennials on Steroid”—mereka telah menghabiskan lebih banyak daripada apa yang telah dihabiskan milenial dan generasi sebelumnya dalam siklus hidup mereka. Meskipun dalam berbagai penelitian disebut bahwa Gen Z akan melakukan banyak riset terkait belanja daring, ternyata mereka lebih menyukai pengalaman berbelanja di toko yang berbentuk fisik (luring). Sebuah ironi yang nyata. Namun, fakta tersebut didukung oleh pernyataan setelahnya. Banyak dari pembelian tersebut rupanya dipengaruhi oleh rekomendasi yang mereka lihat atau dibuat di media sosial. Gen Z juga dikenal terbagi dalam soal kesetiaan.
Seperti halnya generasi lainnya, faktor teman sebaya juga memberi pengaruh yang kuat dan memberikan tekanan yang cukup tinggi pada Gen Z. Brand dan pakaian yang dikenakan oleh influencer atau selebgram juga sangat memengaruhi tren anak muda masa kini. Pembelian-di-dalam-aplikasi (barang-barang fisik) di media sosial seperti Instagram, menghapus gesekan antara keinginan akan suatu produk dan acara pembelian. Membeli barang fisik di dalam aplikasi mungkin akan meningkat secara dramatis dalam beberapa tahun ke depan.
Untuk menjangkau Gen Z, berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan:
- Situs web yang mobile-friendly. Karena Gen Z adalah kelompok generasi yang mengutamakan kecanggihan teknologi, terutama ponsel pintar, mereka akan lebih sering berbelanja menggunakan ponsel mereka. Memiliki situs web yang mobile-friendly pun menjadi faktor penentu mereka akan betah, atau memutuskan berbelanja atau tidak.
- Konten pendek, seperti konten yang sering mereka konsumsi di media sosial yang mereka gunakan.
- Hiburan, edukasi, dan akhiri dengan penjualan.
- Implementasikan kampanye influencer marketing. Berimtra dengan selebgram atau influencer yang memiliki reputasi baik untuk kerja sama endorsement.
- Manfaatkan media sosial yang baru dan sedang digandrungi, misalnya TikTok
Tidak hanya sebagai media pemberitaan, media sosial juga kini berperan penting dalam pengambilan keputusan konsumen dalam berbelanja. Berdasarkan data dari berbagai sumber, berikut ini adalah statistik Gen Z dalam bermedia sosial:
- 62% Gen Z mengakses Instagram, sementara 60%-nya mengakses YouTube setiap hari.
- Meski 81% remaja mengaku media sosial membantu mereka lebih dekat dengan teman-teman mereka, 45% juga mengatakan kadang-kadang mereka tidak senang dengan drama yang sering muncul di sana.
- 41% Gen Z mengatakan mereka menggunakan Twitch, platform siaran langsung khusus video gim.
- Lebih dari 76% Gen Z mengaku bahwa mereka mengikuti setidaknya satu orang influencer di media sosial.
Kebutuhan akan digital IT sangat dibutuhkan dalam kegiatan sehari-hari, Bead IT Consultant merupakan pilihan tepat sebagai partner anda,kunjungi website kami dengan klik link ini : www.beadgrup.com